BP2MI menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 dari pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia. Sebanyak 7.300 PMI direncanakan bakal pulang ke Indonesia dari negeri jiran. "Langkah tindak lanjut dari BP2MI ini pemetaan informasi dan data sebaran daerah ini sangat penting sekali dari perwakilan RI di Malaysia," ujar Sestama BP2MI Tatang B Razak dalam konferensi pers yang disiarkan channel Youtube Pusdalops BNPB, Senin (31/5/2021).
Tatang mengatakan BP2MI bakal memecah titik kepulangan para PMI dari Malaysia tersebut. Titik kepulangan akan dipecah tidak hanya di Tanjung Pinang. Alternatif titik kepulangan lain adalah melalui Dumai, Batam, Tanjung Perak, Tanjung Priok, Belawan, dan Bengkalis. "Lalu memecah titik kepulangan debarkasi ini sangat penting sekali, kenapa. Karena banyak keluhan dari Pemda. Dan kami sudah berkoordinasi namun hal ini juga bukan hal yang mudah," tutur Tatang.
Selain itu, BP2MI bakal memastikan kesiapan dari pemerintah daerah (Pemda) untuk menyambut kedatangan PMI ini. Tatang mengatakan banyak Pemda yang keberatan daerah menjadi titik kepulangan karena terkait persiapan daerah. "Memastikan kesiapan pemda terkait antisipasi kepulangan WNI karena ada juga pemda yang berkeberatan karena berkaitan dengan kesiapan mereka dan juga anggaran," ungkap Tatang.
BP2MI, kata Tatang, membutuhkan APD dan vaksinasi bagi petugas di titik kepulangan. Terkait APD, BP2MI sudah berkoordinasi dengan KSP.